LEBAK - Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) menyelenggarakan pelantikan Pengurus DPC Kecamatan Malingping, bertempat di Paguron Silat Sandi Alam Husada Kharisma, Kampung Cikeusik Timur, Desa Malingping Selatan, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, berlangsung meriah, Rabu (12/6/2024).
Dalam acara pelantikan ini, TTKKBI mengundang 14 paguron (perguruan) di seluruh Lebak Selatan dihadiri oleh utusan DPP serta Wakil DPW II Kabupaten Lebak, Hedi Sofyan. Selain itu, acara ini juga melibatkan unsur Kepolisian, Koramil, Kasi Trantib Kecamatan Malingping, tokoh masyarakat, dan Jawara Banten. Kepolisian diwakili langsung oleh Kapolsek Malingping, AKP Sugiar Ali Munandar, S.H., sedangkan dari pihak Kecamatan dihadiri oleh Kasi Trantib Andi Subhan, S.I.P. Wakil tokoh masyarakat sekaligus Pembina DPW II Kabupaten Lebak, H. Ahmad Taufik, S.E., juga turut hadir.
"Pelantikan ini bagi kami suatu keharusan untuk mengukur kesiapan pengurus. Alhamdulillah akhirnya terselenggara dengan baik walaupun hanya dengan persiapan tidak lama. Dan saya berharap usai dilantik semua paguron yang tergabung di TTKKBI Malingping tetap eksis," ujar Ika Mustika, Ketua Panitia Pelantikan.
Menurutnya, acara pelantikan itu, TTKKBI mengundang 14 paguron di seluruh Lebak Selatan (Baksel). Selain itu juga melibatkan unsur Kepolisian, Koramil, Kasi Trantib Kec. Malingping, unsur jawara dan tokoh masyarakat.
"Untuk para tokoh dan tamu undangan yang bisa hadir di ucapkan terima kasih. Utamanya semua yang telah membantu baik moril maupun materil saya ucapkan terima kasih. Setelah pelantikan ini, kami juga akan rutin melakukan pagelaran budaya dan pencak silat Cimande," jelas Ika.
Sementara dalam sambutan, Ketua DPC TTKKBI Malingping, U Suryana yang biasa disapa Uzex menyebut lahirnya DPC TTKKBI Malingping ini adalah yang pertama untuk tingkat kecamatan. Ditambahkannya, bahwa seni budaya pencak silat karuhun tersebut adalah warisan yang harus dilestarikan.
"Pencak silat adalah bagian dari seni budaya daerah Banten yang tentunya bagian dari khasanah leluhur bumi Nusantara. Ini tentu harus dilestarikan. Dan wadah TTKKBI ini adalah sebagai harapan untuk mencoba mewujudkan pelestarian budaya daerah itu agar tetap eksis. Selain itu pula wadah ini juga untuk membangun pemahaman pada generasi muda agar faham pada akar budaya daerahnya," ungkap U Suryana, yang didampingi Heri Suheri sebagai Wakil Ketuanya.
Senada, Ketua Dewan Pembina TTKKBI Lebak, H Ahmad Taufik dalam paparan sambutan mengatakan, bahwa organisasi itu adalah tempat pembentukan karakter pemimpin yang akan melahirkan kaderisasi secara berkesinambungan.
Menurut Ahmad Taufik, TTKKBI adalah wadah pelestarian seni budaya pencak silat peninggalan leluhur Banten yang harus dipertahankan kelestariannya. "Dengan melestarikan peninggalan budaya itu sama dengan menjaga amanat para leluhur. Karena bagaimana pun keberadaan seni budaya itu adalah ciri identitas dari suatu daerah. Dengan melestarikannya, berarti kita menghormati para leluhur sekaligus memegang teguh identitas daerah kita," paparnya.
Apang Supriyadi